Tuesday, November 17, 2020

Apakah Allah dan Yesus itu menyatu?

 

APAKAH ALLAH DAN YESUS ITU MENYATU?


"Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10:30)


Ayat ini merupakan antara ayat yang paling popular digunakan oleh penganut Kristian untuk menegaskan ketuhanan Yesus dan konsep tritunggal. 

Saya ambil penjelasannya dari laman Sarapan Pagi Biblika, dimana setelah beliau menjelaskan beberapa maksud untuk perkataan 'satu' menurut kaedah bahasa Yunani, lalu beliau menyimpulkan :

"Yohanes 10:30 dari segi kaidah bahasa Yunani, menyatakan bahwa Yesus dan Bapa memiliki satu Dzat, satu Hakekat yaitu Allah. Konteks kata satu εν - HEN untuk ayat diatas menunjukkan pernyataan Yesus adalah Allah, yang "satu" sama hakekat dengan Bapa yang dipertegas dengan pernyataan "εν εσμεν - hen esmen". Kata Yunani εσμεν - ESMEN dalam Yohanes 10:30 adalah "to be" dalam modus indikatif, pernyataan fakta."

"Ayat diatas lebih lanjut dipertegas dalam ayat-ayat :"Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14:9), dan "Akulah jalan dan kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)."

Persoalan yang saya ingin ajukan ialah, kenapa mencari maksud 'satu' hanya menurut aspek tatabahasa semata-mata, mengapa tidak mahu meneroka maksud sesuatu perkataan berdasarkan petunjuk-petunjuk lain dalam Al-Kitab?

Sebelum itu mari kita lihat turutan ayatnya secara lengkap.

10:30 - Aku dan Bapa adalah satu."

10:31 - Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

10:32 - Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"

10:33 - Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."

10:34 - Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?

10:35 - Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,

10:36 - masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

10:37 - Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,

10:38 - tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."

10:39 - Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.

Untuk itu, saya mengajak pembaca untuk mengkritisi dan meneliti turutan ayat diatas satu persatu. Kita bermula dengan Yohanes 10:30.

Yohanes 10:30 - 'Aku dan Bapa adalah satu'.

Benarkah ini menunjukkan dengan jelas bahawa Yesus sehakikat dengan Allah sebagaimana dakwaan mereka?

Bagi menjawab syubhat ini, mari kita lihat bagaimana ayat ‘Yesus dan Tuhan adalah satu’ digunapakai dalam ayat yang lain. Ini bukan satu lompatan atau pengalihan topik, tetapi mencari penjelasan dari ayat lain tentang apakah maksud sebenar perkataan Yesus itu.

Dalil pertama : Yohanes 17:11 : "Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita."

Dalil kedua : Yohanes 17:21 : "supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. "

Dalil ketiga : Yohanes 17:22 : "Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu."

Dalil keempat :Yohanes 17:23 : "Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku."

Penjelasan : Ini adalah bukti kukuh Yesus menyamakan kesatuan antara baginda dan Tuhan dengan kesatuan orang yang mengikutinya. Maka kesatuan yang dimaksud adalah kesatuan dari sudut matlamat dan tujuan, iaitu kesatuan dibawah ajaran Yesus dan naungan perintah Tuhan.

Perhatikan pada Yohanes 17:22 bahawa kemuliaan yang diperoleh oleh anak-anak murid Yesus itulah yang menjadikan mereka 'menyatu' dengan Tuhan. Oleh itu jika Yesus 'menyatu' dengan Tuhan kerana kemuliaan yang diperolehinya, begitu juga anak-anak muridnya menyatu dengan Tuhan dalam maksud dan hakikat yang sama, bukan berlainan. Dengan erti kata lain, ayat ini telah meletakkan satu syarat kepada penyatuan dengan Tuhan, dimana syarat itu telah pun diterima oleh Yesus, dan dia memberikan kemuliaan itu kepada anak-anak muridnya.

Menjawab syubhat antara hakikat dan metafora

Golongan Kristian percaya bahawa ayat Yohanes 17:11 dan 17:22 adalah kiasan yang disandarkan kepada realiti/hakikat, dimana mereka menyamakan kesatuan anak-anak murid Yesus itu sepertimana hakikat kesatuan dirinya dengan Tuhan secara hakikat.

Penjelasan : Jika ayat Yohanes 17:11 dan 17:22 dianggap kiasan yang disandarkan kepada realiti/hakikat, mari kita perhatikan pula dengan cermat ayat pada Yohanes 17:21 :

Yohanes 17:21 : "supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

Perhatikan bahawa ayat 'agar mereka juga didalam kita' sangat jelas dikaitkan dengan ayat sepertimana Yesus didalam Bapanya. Ini bererti perkataan 'didalam' yang digunakan oleh Yesus pada keseluruhan ayat itu adalah metafora, dan bukan hakikat, kerana metafora dan hakikat tidak boleh disebut bersekali dalam satu ayat. Motif sesuatu ayat itu dilihat pada konteksnya.

Andaikan bahawa mereka tetap menganggap ia satu kiasan yang disandarkan pada satu kesatuan hakiki, mari kita lihat dua lagi ayat :

Yohanes 14:20 : "Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu."

Yohanes 17:23 : "Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku."

Dua ayat ini jelas menyebut kesatuan antara Tuhan dan Yesus dikaitkan terus dengan kesatuan Yesus dan muridnya. Bagaimana kita mahu mengaitkan kiasan atau metafora dengan maksud hakiki sedangkan pertaliannya berkait antara satu sama lain tanpa dibezakan oleh apa-apa pemisah ayat?

Mari kita teroka pula perenggan kedua.

10:31 - Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

10:32 - Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"

10:33 - Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."

10:34 - Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?

10:35 - Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,

Kebanyakan orang kristian mengabaikan rangkap penting ini terutama mesej yang terkandung didalam ayat Yohanes 10:34. Lebih menjelekkan, mereka menterjemahkan perkataan 'Allah' dengan huruf besar dalam ayat Yohanes 10:33 (iaitu tuduhan orang yahudi kepada Yesus) manakala sebaliknya menggunakan huruf kecil untuk perkataan 'allah' pada Yohanes 10:34 (penegasan Yesus tentang apa yang telah termaktub dalam kitab suci mereka). Ini merupakan sikap tidak amanah terhadap penafsiran Al-Kitab.

Apakah benar orang yahudi menuduh Yesus mengaku sebagai Allah sepertimana yang terkandung dalam ayat Yohanes 10:33? Jawapannya ada pada ayat berikutnya.

10:34 - Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?

10:35 - Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,

Siapakah 'allah' yang dimaksudkan dalam kedua ayat ini? jawapannya ialah perkataan 'elohim' (ibrani : אֱלֹהִ֑ים) atau sering diterjemah kedalam bahasa melayu sebagai 'allah'.

Secara ringkasnya, saya boleh simpulkan, 'El' adalah kata umum untuk tuhan, yang kadang-kadang juga digunakan untuk merujuk kepada tuhan-tuhan yang batil. 'elohim' bukan sahaja digunakan untuk merujuk kepada Tuhan yang haq dan ilah yang palsu tetapi juga merujuk kepada nabi, malaikat, para raja, hakim-hakim dan juga messiah. Sebagai contoh, jika ada seseorang yang menzahirkan kekuasaan dan kehebatan, maka ia disebut elohim. Namun dalam pemahaman linguistik bangsa Israel, hal ini bukanlah merujuk kepada Tuhan yang haq dan esa, yang menjadi Tuhan bangsa Israel zaman berzaman. Genesis 1:1 adalah contoh bagaimana perkataan elohim merujuk kepada Tuhan yang Esa :

"Pada mulanya Allah (elohim/אֱלֹהִ֑ים) menciptakan langit dan bumi." (Genesis 1:1)

Namun disana, ada juga penggunaan perkataan 'elohim' untuk merujuk kepada Nabi. Contohnya penggunaan 'elohim' untuk merujuk kepada Nabi Musa a.s didalam Exodus 7:1 :

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai allah (elohim / אֱלֹהִ֑ים) bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.

Didalam Perjanjian Lama, para hakim juga dirujuk dengan gelaran 'elohim'.

Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah (elohim/ אֱלֹהִ֑ים), dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. --

Mari kita lihat pula bagaimana 'elohim' digunakan untuk merujuk kepada malaikat didalam Judges 13:21 dan 22 :

Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan isterinya. Maka tahulah Manoah, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.

Berkatalah Manoah kepada isterinya: "Kita pasti mati, sebab kita telah melihat allah (elohim/ אֱלֹהִ֑ים)."

Anda dapat lihat bahawa bukan manusia saja digelar sebagai 'elohim'/ allah didalam Al-Kitab tetapi juga malaikat. Daripada pendedahan ayat diatas maka anda akan dapat memahami apakah maksud didalam Yohanes 10:34 dan 35 ini.

10:34 - Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? (elohim/ אֱלֹהִ֑ים )

10:35 - Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,

Saya pernah sentuh masalah istilah 'elohim' ini dalam dua artikel saya yang lepas iaitu Benarkah perkataan 'Elohim' mengisyaratkan wujudnya berbilang Tuhan? serta Maksud 'Anak Allah" Didalam Bible

Mari kita lihat pula rangkap ketiga.

10:36 - masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

10:37 - Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,

Apakah ini menunjukkan beliau sehakikat dengan Tuhan Bapa hanya kerana ayat ini? Jawapannya tidak. Hal ini kerana istilah 'anak Allah' juga dikenakan kepada Nabi Daud, para hakim, kepada bangsa Israel hingga kepada mereka yang mengikuti Yesus dengan taat  (*). Berikut adalah beberapa contoh istilah 'anak Allah' yang ada dalam Al-Kitab.  

Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. (Mazmur 2:7) - ini merupakan ayat yang ditujukan kepada Nabi Daud a.s.

Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian.(Mazmur 82:6) - ini pula ayat yang ditujukan kepada para hakim yang ada dalam Perjanjian Lama.

"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah" (Matius 5:9) - ini adalah contoh bagaimana pengikut yang taat akan digelar 'anak-anak Allah'. Untuk mengetahui dengan lebih jelas tentang istilah 'anak Allah', boleh rujuk artikel saya berjudul Maksud 'Anak Allah" Didalam Bible .

Mari kita kita lihat pula rangkap terakhir,

10:38 - tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."

10:39 - Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.

Jika kita melihat secara literal, mesej ayat itu seakan membawa maksud secara hakikat. Tetapi, sepertimana juga ayat 'Aku dan Bapa adalah satu', ayat ini juga sangat bergantung kepada petunjuk-petunjuk lain didalam Al-Kitab.

Disini juga penulis akan menyentuh berkenaan ayat Yohanes 14:9 memandangkan ia juga dipetik oleh laman Sarapan Pagi Biblika dalam hujahannya. Ayat tersebut ialah,

"Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14:9),

Sebelum itu, mari kita melihat terlebih dahulu turutan ayat itu secara keseluruhan. Hal ini kerana terdapat frasa ayat yang sama digunakan seperti Yohanes 10:38 dan ini dapat memberi isyarat atau petunjuk yang lebih jelas kerana ia mempunyai persamaan struktur ayat antara satu sama lain. 

Yohanes 14:8 : Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."

Yohanes 14:9 : Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Yohanes 14:10 : Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.


Penjelasan : Kesatuan yang dimaksud adalah dalam matlamat dan tujuan, bukan fizikal. 

Kesamaran ayat pertama akan dijawab bersama dengan kesamaran ayat kedua. Ini kerana terdapat kaitan antara dua ayat tersebut. Bagi menjawab kesamaran ini, kita dapat perhatikan bahawa pertanyaan Yesus pada Filipus sepertimana tercatat dalam Yohanes 14:10 berkenaan permintaan Filipus untuk melihat Bapa. Pertanyaan itu adalah respon dari ketidakyakinan Filipus terhadap Yesus, sehingga memungkinkan beliau meminta untuk melihat Bapa.

Sesuatu yang perlu diperhatikan ialah, dalam keadaan tertentu, ayat dalam perbualan yang sama tidak boleh mengandungi dua konteks sekaligus. Kita tidak boleh berbicara dalam konteks hakiki namun dalam masa yang sama kita juga berbicara dalam konteks metafora/kiasan. Ia mesti hanya mempunyai satu maksud sahaja, samada dalam maksud hakiki atau maksud metafora.

Oleh kerana ayat pada Yohanes 14:10 berkaitan dengan Yohanes 14:09, maka penafsiran pada Yohanes 14:09 berkait rapat dengan Yohanes 14:10. Adakah sesiapa yang ingin menafikan bahawa Yohanes 14:09 tidak berkaitan dengan Yohanes 14:10? Tentu tidak bukan?

Perhatikan bahawa didalam Yohanes 14:10 bahwa terdapat dua aspek utama yang perlu diperhatikan iaitu :

1 - Tidak percayakah engkau, bahawa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?
2 - tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

Penjelasan : Kesemua dari perbualan diatas adalah berkenaan perkara yang bersifat metafora / kiasan dan bukan hakiki.

Buktinya :  Ayat pertama : Ayat “aku didalam Bapa dan Bapa didalam aku” adalah penekanan Yesus selepas baginda mempertikaikan permintaan Filipus untuk menunjukkan Bapa kepadanya. Maka disini, kita harus memahami apa makna ‘didalam’. Untuk mengetahui konteks ayat ini, kita perlu melihat ayat berikutnya didalam Yohanes pada bab yang sama :

Yohanes 14:20 : Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.

Ayat pada Yohanes 14:20 inilah yang menjelaskan rahsia maksud 'didalam' yang digunakan Yesus. Ia ibarat menafsirkan keseluruhan perbualan yang berlaku dalam Yohanes bab 14 ini. Ayat ini ibarat 'checkmate' yang meruntuhkan fahaman Triniti. Seperti yang kita tegaskan bahawa, tidak mungkin kita menghimpunkan antara makna realiti dan metafora sekaligus.

Hal yang sama juga boleh kita dapati pada Yohanes 17:21 :

Yohanes 17:21 : supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Ayat ‘Bapa didalam Aku dan Aku didalam Bapa’ pada dua ayat ini telah menterjemahkan maksud sebenar perkataan Yesus pada Filipus ketika mempersoalkan permintaan Filipus untuk melihat Bapa. Maka disini kita dapat melihat maksud ‘didalam’ sebenarnya adalah ‘bersama’ dalam satu tujuan dan matlamat. Penafsiran ini juga terpakai pada ayat Yohanes 10:38 di rangkap terakhir yang sedang kita bicarakan ini.

Justeru, berdasarkan kesimpulan ini, ayat “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bermaksud siapa yang telah melihat Yesus, bererti secara tidak lansung ia melihat sendiri bukti kewujudan Bapa, ini kerana Yesus adalah utusan Allah, dan baginda merupakan tanda dan hujahNya yang nyata di atas dunia. Jawapan ini sekaligus menidakkan permintaan Filipus untuk melihat Tuhan Bapa, kerana Yesus itu sendiri adalah bukti jelas kewujudan Tuhan Bapa. Ini diperkuatkan dengan hujah dari Yohanes 5:37, "Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,"

Juga dinyatakan di Yohanes 1:18 :

Yohanes 1:18 : Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Sebagai contoh, ada orang yang tidak percaya dengan kewujudan lagenda Hang Tuah dan menganggapnya sekadar dongeng. Namun apabila ada seseorang di zaman moden ini yang mampu mempamerkan bukti warisan artifak dan manuskrip silsilah keturunannya berdasarkan fakta sejarah, maka dia berjaya membuktikan bahawa dirinya keturunan Hang Tuah. Oleh itu kita katakan bahawa dia adalah cerminan dari kewujudan legenda Hang Tuah. Dengan kata lain, siapa yang melihatnya, bererti telah melihat Hang Tuah.  

Ayat kedua : Didalam ayat kedua, “diam didalam aku” bermaksud ajaran dan firman Allah telah bersebati didalam dirinya. Ia tidak bermaksud Allah berada dalam dirinya. Buktinya, lihat pada ayat yang lain dalam Yohanes di bab yang sama (14:23) : Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

Disini disebut jelas bahawa Yesus dan Allah akan datang dan mendiami sesiapa yang menuruti firmanNya. Jika ia difahami secara literal, adakah ini bererti Allah akan berada didalam tubuh seseorang? Dan apakah pantas, seseorang yang telah didatangi oleh Yesus dan Tuhan bererti dia telah menjadi Tuhan? 



(*) Nota : Argumen ini adalah berdasarkan dalil-dalil yang ada didalam Alkitab Perjanjian Lama dan Baru. Adapun yang benar, berdasarkan Al-Quran dan sunnah, penggunaan istilah 'anak Allah' adalah sesuatu yang diada-adakan dan ini banyak dinafikan didalam Alquran. Maha suci Allah dari semua penisbatan tersebut. Lihat surah Al-Ikhlas ayat 3 dan 4, Surah Maryam ayat 35, ayat 88-92 dan banyak lagi. Adapun sanggahan khusus berkenaan ini, InsyaAllah akan saya tulis dalam artikel akan datang. 




Rujukan :

1) Aku dan Bapa adalah satu - Sarapan Pagi Biblika
2) Alkitab Terjemahan Baru

No comments:

Post a Comment